Hal itu dikatakan Camat Kuranji Taryono melalui WhatsApp kepada Reporter radio-swarabersujud.com belum lama ini, ia mengatakan sebelumnya dalam satu masjid hanya terdapat tiga orang anak, kini bertambah menjadi sekitar 20 orang anak.
Antusias anak-anak tersebut terlihat saat dilakukan monitoring oleh camat bersama perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Tanah Bumbu khususnya di masjid Desa Karang Intan.
Taryono juga menjelaskan di Kecamatan Kuranji terdapat tujuh desa dengan satu desa pemekaran, dan semua desa di wilayah tersebut sudah melaksanakan program pemerintah daerah untuk mengaji hingga menginap di masjid.
Dari berbagai desa yang ada sudah melaksanakannya dalam satu minggu lima hari tidur di masjid seperti Desa Waringin Tunggal dan bahkan ada juga yang satu Minggu penuh tidur, beribadah maupun belajar juga di masjid.
Anak-anak yang ikut melaksanakan program tersebut mayoritas adalah anak yang masih duduk di jenjang pendidikan Sekolah Dasar, dan saat ini masih belum dilakukan pengidentifikasian sekolah yang muridnya mengikuti program satu desa satu masjid.
Berdasarkan hasil rapat dengan DPMD, Camat Kuranji juga menyebutkan bahwa anak yang ikut hadir di masjid akan diberi nilai tambah ekstrakurikuler dari sekolah yang kedepannya akan dikoordinasikan ke desa dan sekolah terkait dengan sistem penilaiannya.
Kemudian secara fasilitas sudah disediakan anggaran dari dana APBD desa berupa barang seperti kasur, karpet, untuk bisa mendukung sarana dan prasarana pelaksanaan program tersebut.
Secara umum terkait dengan sarpras juga akan terus diperhatikan dengan terus mencari langkah-langkah untuk berkoordinasi ke perusahaan guna mendukung sarpras agar anak-anak lebih termotivasi.
Harapannya, masyarakat atau anak-anak ketika sudah belajar di masjid bisa menuntut ilmu, saling berbagi ilmu pengetahuan, sehingga ketika dewasa bisa menjadi pemimpin yang amanah dan memiliki pondasi agama yang kuat.
Penulis : Fitriana Rahma
Editor : Desy Aulia Asran
