BATULICIN, RSB – Memiliki kreasi sendiri dengan sebelas inovasi dalam mendukung kegiatan pemerintah dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Posyandu Widuri Desa Ringkit Kecamatan Kuranji dipercaya mewakili Kabupaten Tanah Bumbu pada penilaian Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2021.
Sebelas inovasi dari Kader Posyandu Widuri Desa Ringkit Kecamatan Kuranji yang telah dilaksanakan antara lain, Inovasi GARPU BALI yakni Gerakan Antar Jemput Bayi Balita menggunakan mobil opersional desa, sehingga bisa dipastikan tidak ada bayi dan balita yang tidak hadir ke Posyandu dengan alasan jarak yang jauh atau tidak adanya transportasi.
Selanjutnya ada Inovasi TIKAR yakni Timbangan Karaekter, Inovasi Acupressure yakni pijat bayi balita oleh Kader yang sudah terlatih. Inovasi NASEHAT (Istana Anak Sehat) yakni kegiatan pencegahan dan penanganan masalah stunting, dengan sasaran remaja yang akan menikah, ibu hamil KEK, ibu hamil resiko tinggi, bayi dan balita yang memiliki status gizi bermasalah dan lansia.
Selain kegiatan posyandu yang ditujukan untuk bayi dan balita, inovasi posyandu untuk masyarakat umum dan lansia diantaranya, Inovasi Pastra Mastri yakni Pantau ke Rumah Masyarakat Hypertensi, Inovasi Pojok Sakti yakni Pojok Skrining TB Paru, Inovasi SIDAK yakni Sisir Dahak, dan Inovasi Masdiah yakni Minum Obat Sampai Sembuh Dapat Hadiah.
Tiga inovasi lainnya adalah Inovasi GARPU LABU yakni Gerakan Jemput Lansia dan Posbindu, GARDA SEMU yakni Gerakan Desa Senam dan Minum Jamu serta Inovasi JOROK yakni Pojok Merokok pada fasilitas umum dan rumah-rumah pribadi.
Ketika dikonfirmasi RSB, Ketua Kader Posyandu Widuri Desa Ringkit, Tulus Marjiati, Rabu, 15 September 2021 mengatakan, keberhasilan berbagai inovasi yang telah dilakukan tersebut tentunya tidak terlepas dari peran serta dan dukungan berbagai pihak.
Kerjasama semua kader, bimbingan dari tenaga kesehatan, Puskesmas, TP PKK Desa dan TP PKK Kecamatan, dan tentunya oleh Pihak Pemerintah Kecamatan Kuranji dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Sementara itu, terkait bentuk dukungan pihak Kecamatan Kuranji terhadap pembinaan keberlangsungan Posyandu di desa, Camat Kuranji, Muhammad Amin, menjelaskan bahwa pihak kecamatan selaku penerima delegasi verifikasi dan asistensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APDesa) dari kabupaten, selalu melakukan pendampingan sejak proses awal penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) agar dalam penentuan kebijakan arah pemerintahan dan keuangan pemerintah desa tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik infrstruktur saja tetapi dapat berimbang dengan kegiatan pemberdayaan sebagai amanat pemerintah pusat dan daerah.
Disebutkan Amin, untuk di Desa Ringkit sendiri telah terbangun berbagai sarana dan fasilitas kesehatan yang bersumber dari Dana Desa, diantaranya Fasilitas Gedung Posyandu, peralatan penunjang Poskesdes, serta lainnya.
Selain itu, sarana-sarana pemeriksaan kesehatan masyarakat juga rutin dianggarkan setiap tahun melalui APBDesa.
Demikian pula halnya dengan anggaran pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita, lansia dan ibu hamil serta pemberian insentif bagi para kader posyandu merupakan bagian wajib yang harus dianggarkan oleh pemerintah desa, terlebih pada masa pandemi Covid-19 ini, porsi anggaran belanja desa untuk bidang kesehatan masyarakat lebih ditingkatkan.
Untuk tahun anggaran 2021 ini, lebih dari 150 juta anggaran desa digunakan untuk bidang kesehatan. Jumlah itu belum termasuk pembangunan sarana fisiknya.
Camat menegaskan, bahwa keberhasilan Posyandu dalam pembangunan kesehatan masyarakat, tidak datang dengan sendirinya tanpa didukung kader-kader kreatif, inovatif dan partisipasi aktif masyarakat. Dan karena prestasi itulah Posyandu Widuri Desa Ringkit mewakili Posyandu lain di Kabupaten Tanah Bumbu dalam lomba tingkat Provinsi Kalsel.
Oleh karenanya, ia berharap, hasil kerja keras PKK, Kader Posyandu dan seluruh yang terlibat dalam mendukung penilaian akan mendapatkan hasil yang menggembirakan. (Zuh/RSB)