BATULICIN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tanah Bumbu menyusun strategi simulasi untuk wacana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Bumbu, Eka Safrudin melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Akhmad Faizin kepada Kru RSB yang melakukan kunjungan ke kantornya baru-baru tadi.
Terkini, Disdikbud Tanah Bumbu telah melakukan koordinasi kepada setiap kepala sekolah terkait penundaan PTM yang mana nantinya akan membentuk suatu strategi PTM terbatas dengan melakukan simulasi terlebih dahulu.
Ia mengungkapkan, wacana tersebut harus didasari dengan simulasi sebelum pemberlakuan PTM terbatas. Dimana pelaksanaan simulasi tersebut dilakukan oleh guru pengajar dan siswa.
Hal yang perlu diperhatikan dalam simulasi yaitu terkait jumlah siswa di sekolah dan berapa persen yang akan turun, serta berapa lama kegiatan pembelajaran dilakukan. Dan juga guru pengajar dan siswa berasal dari wilayah mana saja.
Menurutnya, langkah ini sangat mempertimbangkan zona suatu wilayah, karena guru-guru dengan wilayah tertentu secara professional jajaran manajemen dapat mempertimbangkan layak atau tidaknya sekolah melakukan PTM berdasarkan mobilitas, kondisi lingkungan dan dari berbagai aspek lainnya.
Simulasi akan dilakukan dari rumah, karena tidak menutup kemungkinan siswa akan terinfeksi Covid-19 di jalan, bisa jadi karena naik angkutan umum yang berdesakan, kemudian simulasi ketika sampai di depan gerbang sekolah dan pada saat pembelajaran dilakukan.
Hasil dari simulasi tersebut akan dideskripsikan oleh guru sebagai bahan pertimbangan layak atau tidaknya sekolah melakukan PTM terbatas. Deskripsi tersebut terkait proses pelaksanaan simulasi dari perjalanan, didepan gerbang dan saat pembelajaran.
Menutup perbincangan, ia mengajak seluruh masyarakat untuk taat pada aturan pemerintah serta berdoa dan bersabar untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintah, walaupun secara personal ada beberapa yang merasa berat dan terganggu.
Namun ditegaskan Faizin, saat ini merupakan sebuah masalah universal yang berarti sebuah sistemik yang menyeluruh sehingga penanganannya pun perlu dilakukan secara sistematik. (Des/Zuh/RSB)