BATULICIN, radio-swarabersujud.com – Potensi perikanan di Desa Sepunggur semakin menggeliat berkat inovasi yang diperkenalkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (FPIK ULM).
Melalui program pengabdian masyarakat, mereka menghadirkan bandeng asap sebagai produk olahan bernilai tambah bagi petambak setempat.
Kegiatan yang digelar di balai desa ini diawali dengan penyampaian materi tentang pentingnya diversifikasi produk perikanan, belum lama ini.
Mahasiswa menekankan bahwa bandeng tidak hanya bisa dijual segar, tetapi juga diolah menjadi produk olahan yang lebih tahan lama, higienis, dan berdaya jual tinggi.
Dalam sesi praktik, mahasiswa melakukan demonstrasi pengasapan ikan menggunakan drum bekas yang dimodifikasi menjadi alat pengasapan sederhana. Metode ini dinilai lebih praktis dan efisien dibanding cara tradisional, sehingga mudah diterapkan di tingkat rumah tangga.
“Inovasi ini membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, khususnya petambak bandeng di Desa Sepunggur,” ungkap Muhammad Rusyadi Permana, Penyuluh Perikanan setempat yang turut hadir dalam kegiatan.
Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya warga yang mencoba langsung proses pengasapan. Mereka menilai metode ini ramah biaya, mudah dipraktikkan, sekaligus menghasilkan bandeng asap dengan cita rasa khas.
Kepala Desa Sepunggur, Sampurna, menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa ULM. “Mahasiswa tidak hanya membawa ide baru, tetapi juga menambah wawasan masyarakat tentang pengolahan hasil perikanan. Kami berharap program ini bisa terus berlanjut agar menjadi usaha mandiri yang mampu meningkatkan perekonomian desa,” ujarnya.
Dengan adanya inovasi ini, mahasiswa KKN FPIK ULM berharap bandeng asap bisa menjadi produk unggulan desa. Selain memperkuat identitas lokal, produk olahan ini juga berpeluang menembus pasar yang lebih luas sebagai oleh-oleh khas Sepunggur.
Penulis/Editor : Ardi Fitriansyah