BATULICIN, RSB – Kisah teladan Rabi’ah bin Ka’ab memberikan banyak hikmah terutama tentang kecintaannya kepada Rasulullah sejak kecil, yakni selalu melayani Rasulullah. Sehingga ia ingin pula menjadi pelayan ketika di Akhirat kelak.
Hal tersebut disampaikan KH Suhuful Amri dalam kegiatan Lailatul Jumat di Masjid Darul Azhar Nurussalam yang terletak di depan Istana Anak Yatim Darul Azhar pada Kamis malam (28/10/2021).
Lebih lanjut diceritakannya, Rabi’ah bin Ka’ab ketika masih kecil sangat rajin dan senang belajar dari Rasulullah. Ia begitu mencintai Rasulullah sejak pertama bertemu, dan menyerahkan seluruh jiwa raganya menjadi pendamping Rasulullah SAW kemana pun beliau pergi.
Kecintaannya pada Rasulullah membuat dirinya taat, terbukti di saat Rasulullah SAW bangun untuk melaksanakan sholat, beliau sering mendengar Rabi’ah melantunkan Al-Fatihah dan ayat-ayat Alquran.
Karena sering dibantu saat mengambil air wudhu, Rasulullah ingin membalas kebaikan Rabi’ah. Maka beliau menanyakan, apabila ada yang ingin diminta oleh Rabi’ah. Rabi’ah meminta waktu untuk memikirkan dulu, apa yang ingin dimintanya dari Rasulullah.
Melihat Nabi yang doanya selalu dikabulkan, Rabi’ah sempat berpikir untuk meminta agar Nabi mendoakan agar hidupnya berkecukupan, namun pikiran tersebut terpupus dengan pikiran bahwa Allah telah mencukupi semua kebutuhan dan rezekinya.
Dan semua yang duniawi itu akan habis juga, lalu ia meminta agar kelak menjadi pelayan Rasulullah di Akhirat. Maka kata Rasulullah, jika ingin menjadi pelayannya maka perbanyaklah bersujud.
Sujud merupakan tunduk dan patuhnya seluruh makhluk kepada perintah Allah, pengertian secara zahir bahwa sujud adalah meletakkan 7 anggota tubuh pada lantai. (Des/Zuh/RSB)