BATULICIN, RSB – Budidaya ikan nila hasil uji coba teknologi bioflok oleh Dinas Perikanan Tanah Bumbu melakukan panen perdana bertempat di area Kantor Dinas Perikanan Tanah Bumbu, Senin (21/12/21).
Panen perdana percontohan budidaya ikan nila sistem bioflok ini dilakukan langsung Staf Ahli Bidang Administrasi Umum, Andi Aminuddin, dihadiri juga Ketua TP PKK Tanah Bumbu, Hj Wahyu Windarti Zairullah didampingi Ketua DWP Tanah Bumbu Hj Hasnah Mashude, dan jajaran pegawai Dinas Perikanan.
Kepala Dinas Perikanan Tanah Bumbu, Yulian Herawati menjelaskan, masa panen perdana ini termasuk cepat, kurang lebih 2 bulan, hasilnya mencapai 100 kg
Menurutnya, budidaya ikan sistem bioflok ini sudah banyak dikembangkan, karena selain menghemat lahan, teknologi ini juga sangat hemat masa panen yakni 2 sampai 2,5 bulan saja.
Selain itu dibeberkan Yulian, angka kematian ikan juga terbilang sangat kecil, bahkan mampu hidup 99 persen.
Lebih lanjut dia menambahkan, untuk menjaga kualitas produksi budidaya sistem bioflok ini ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, sejak dari pemilihan bibit ikan berkualitas, pengaturan air hingga pemberian pakan suplemen probiotik.
Untuk penyediaan bibit unggul, tahun depan Dinas Perikanan akan menyiapkan bibit unggul sendiri di Balai Benih Ikan (BBI).
Untuk pakannya sendiri lanjut Yulian, sistemnya kotoran yang dihasilkan akan diuraikan lagi oleh bakteri baik, yang selanjutnya akan kembali menjadi pakan lagi. Dengan sistem ini, bisa menghemat 20-30 persen pakan.
Budidaya ikan sistem bioflok sendiri sudah mulai dilirik masyarakat, terbukti dengan makin bertambahnya pembudidaya ikan bioflok di Tanah Bumbu.
Disebutkannya, budidaya ikan sistem bioflok sudah banyak dikembangkan di beberapa desa di Tanah Bumbu, di desa Mustika ada 16 kolam, bahkan di beberapa kecamatan juga sudah ada cuma belum terdata.
Mengakhiri statemennya, Yulian memaparkan, bahwa budidaya ikan sistem bioflok dapat menjadi pilihan masyarakat, selain bernilai ekonomis tinggi usaha ini juga mampu memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan mewujudkan kemandirian pangan daerah. (Zuh/RSB)