BATULICIN, radio-swarabersujud.com — Kebaikan dan keburukan merupakan dua perilaku yang sangat bertentangan satu sama lain, yang selalu menyertai kita. Kadang suatu kehidupan ada yang dominan kebaikannya ada juga yang dominan keburukannya. Begitupun kehidupan yang ada di masyarakat, ada yang baik ada juga yang buruk.
Hal itu dikatakan Ustadz Abdul Hamid ketika memberikan tausiyahnya pada sholat Dhuha berjamaah di Pendopo Serambi Madinah, Kamis (31/10/2024).
Sholat Dhuha berjamaah kali ini berbeda dengan biasanya, dikarenakan aliran listrik di Kantor Bupati Tanah Bumbu dan sekitarnya padam, sehingga berdampak terhadap kenyamanan jemaah. Meski begitu, tidak mempengaruhi ke khusuan ASN melaksanakan ibadah sholat Dhuha berjamaah. Menjelang akhir sholat taubat aliran listrik di Pendopo Serambi Madinah lancar.
Hadir pada kegiatan itu Sekda Kabupaten Tanah Bumbu Dr. Ambo Sakka, Asisten II Eryanto Rais, sejumlah kepala dinas.
“Semua manusia memiliki kebaikan dan keburukan, akan tetapi lebih dominan yang mana ia berperilaku. Karena memang hidup tidak selalu berbanding lurus dengan firman Allah SWT dan ajaran Rasulullah SAW,” ungkap Ustadz Abdul Hamid.
Dikatakan, kebaikan dan keburukan seseorang memang tergantung pada hati dan pikirannya. Hal ini dijelaskan dalam hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Kebaikan adalah akhlak terpuji, sedangkan dosa adalah apa yang meresahkan jiwamu dan engkau tidak suka jika diketahui manusia”.
Artinya, bila hati seseorang baik, maka baik seluruh tubuhnya. Demikian juga dengan yang buruk hatinya, maka buruklah seluruh tubuhnya.
“Selain itu, hati juga merupakan bagian tubuh yang paling penting dan utama.” ungkapnya.
Dalam Islam, tolok ukur untuk menentukan nilai dan buruknya suatu perbuatan bersumber kepada dua, yakni al-Qur’an (wahyu Allah) dan hadist Nabi Muhammad SAW.
Penulis: Niah Haviana
Editor : Ardi Fitriansyah