BATULICIN, radio-swarabersujud.com — Sifat dan tingkah laku seorang manusia berupa moral, etika, dan akhlak merupakan sesuatu yang dinamis.
Sebagian sifat yang baik sebagai akhlak terpuji adalah sifat bawaan sejak lahir dan sebagiannya lagi diperoleh dengan jalan dilatih dan diusahakan dengan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Untuk itu, kita perlu terus memperbaiki akhlak,” kata Ustadz Abdul Hamid ketika memberikan tausiyahnya, di Pendopo Serambi Madinah, Kamis (12/9/2024).
Bahkan, seseorang yang memiliki akhlak kurang terpuji bisa diubah dan diperbaiki, karena jiwa manusia diciptakan sempurna atau lebih tepatnya dalam proses menjadi sempurna.
Karenanya, ia selalu terbuka dan mampu menerima usaha pembaruan serta perbaikan.
Abdul Hamid mengingatkan, ada Empat perkara yang merusak akhlak yakni Riya, Sum’ah, Uzub, Takabur
Perbedaan mendasar Riya dengan Ujub. Riya, kesyirikannya berkaitan dengan menyekutukan Allah dengan orang lain. Yaitu kita mengharap pahala dari Allah sekaligus mengharap pujian dari orang lain. Adapun Ujub, kesyirikannya berkaitan dengan diri kita sendiri.
Karena akhlak ini bisa diubah, sehingga salah satu tujuan Rasulullah SAW diutus juga dalam rangka memperbaiki akhlak manusia yang sangat rusak di masa jahiliyah sehingga mereka bisa memiliki akhlak terpuji.
Akhlak itu kuncinya satu yakni menyenangkan artinya kita berinteraksi, antara yang satu dengan yang lain saling menyenangkan.
Ustadz Abdul Hamid mengingatkan untuk memperbaiki bergaul, terutama dalam rumah tangga.
Allah SWT memerintahkan kepada orang yang beriman agar mendidik keluarganya sehingga terhindar dari siksa api neraka.
Penulis : Niah Haviana
Editor : Ardi Fitriansyah