BATULICIN, RSB – Tidak hanya pemerintah daerah yang memikirkan potensi anak-anak maupun pencari kerja, sehingga nantinya diharapkan para peserta tenun dapat mandiri, serta mampu berdaya saing atau membuat wirausaha yang baru.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Tanah Bumbu, Syaikul Ansari kepada Kru RSB pada saat menghadiri Pelatihan Tenun dengan tema Pberdayaan dan Peningkatan Kreatifitas Remaja Menuju UMKM Unggul Bumi Bersujud di Desa Mudalang Kecamatan Kusan Hilir, Selasa (26/10/2021) kemarin.
Selain itu, Syaikul juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Bersujud dan pihak PT. Arutmin Indonesia terkait kegiatan pelatihan tenun tersebut.
Dalam hal ini, pihak Disnakertrankop dan UM selalu memperkenalkan kain tenun kepada tamu dari luar daerah, serta memperkenalkan Produk Tenun Pagatan sebagai cendera mata, seperti halnya baru-baru tadi diberikan kepada Ibu Menteri dan Dirjen Pelatihan Advokasi dan Tenaga Kerja. Mereka merasa kagum dan senang melihat prospek-prospek tenun di Tanah Bumbu.
Disamping itu, ia akan berupaya mengusulkan untuk melakukan pelatihan tenun di BKL yang bekerja sama dengan GKN serta perusahaan dan dinas terkait.
Syaikul berharap Tenun Pagatan tidak hanya sebagai cerita dongeng pada sekitar 20 tahun kemudian, namun harus terus dilestarikan.
Sementara itu, Ketua GKN Bersujud mengatakan, bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan anak-anak yang tidak mempunyai pekerjaan sehingga mengurangi angka pengangguran khususnya bagi anak-anak yang putus sekolah agar dapat melestarikan tenun.
Disebutkan, terdapat 16 peserta yakni dari Desa Baru Gelang sebanyak 3 orang, Betung 8 orang, Saring Sungai Binjai 1 orang dan dari Desa Mudalang sendiri sebanyak 4 orang.
Disampaikannya, dalam melakukan bimbingan, pihaknya mendapatkan respon yang bagus dari masyarakat, yang mana mengajarkan pelatihan dasar minimal dapat bertenun terlebih dahulu, maka dari itu peserta mendapatkan penghasilan yang dapat mendorong semangat dalam berkarya lebih bagus lagi.
Pelatihan dasar yang di berikan diantaranya mendorong dengan kosongan, kemudian pembongkaran alat dan menyetel sendiri untuk bertenun, dilanjutkan dengan cara bertenun yang menggunakan benang.
Prospek tenun di Tanah Bumbu sangat bagus karena di Kalimantan Selatan hanya Tanah Bumbu yang memiliki tenun, sehingga yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan potensi tersebut.
Terlebih persaingan produk seperti sasirangan, menurutnya tenun masih lebih unggul sehingga tinggal meningkatkan kreatifitas dalam menciptakan ide baru untuk anak-anak milenial.
Dalam hal memajukan tenun, maka akan terus diupayakan secara berkelanjutan. Tidak hanya dilakukan selama 14 hari saja, namun tetap memberikan pelatihan sekalipun tidak mendapatkan support dari pihak lain, tetapi akan terus mengupayakan untuk merekrut peserta tenun lagi untuk diberikan ilmu. (Des/Zuh/RSB)