BATULICIN, RSB – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Diauddin Badrudin mengatakan, selain vaksinasi Covid-19 yang perlu dikejar, imunisasi campak dan rubella pun perlu untuk dikejar, dimana saat ini sedang heboh penyakit hepatitis akut, maka dengan imunisasi campak dan rubella dapat menjadi salah satu upaya agar terhindar dari hepatitis tersebut.
Hal tersebut disampaikannya ketika mewakili Gubernur Kalsel, H. Sabirin Noor dalam acara vaksinasi bergerak yang diselenggarakan di SMK Negeri 2 Simpang Empat, pada sabtu (28/05/2022) kemarin.
Berdasarkan sambutan tersebut, pada Selasa (31/05/2022), Kru RSB sempat melakukan kunjungan ke Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu untuk meminta konfirmasi mengenai hal tersebut, namun saat Kepala Dinas Kesehatan, Setia Budi sedang tugas luar di Jakarta.
Baca juga Kadinkes Sebut Capaian Vaksinasi di Tanah Bumbu 99,86 Persen
Seperti yang diketahui, kemunculan penyakit hepatitis akut, telah dipublikasikan sebagai kejadian luar biasa oleh WHO pada pertengahan April 2022.
Sedangkan jumlah orang yang terserang hepatitis akut ini terus bertambah. Tercatat sudah lebih dari 170 kasus dilaporkan, termasuk di Indonesia.
Di Indonesia sudah ada tiga pasien anak di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut akhirnya meninggal. Ketiga anak tersebut telah dirawat selama dua minggu, per 30 April 2022.
Berdasarkan data yang diperoleh dari media terpercaya, di tahun 2021, Hepatitis B ditemukan sekitar 53 kasus dari kisaran 700 kasus ibu hamil yang diperiksa.
Selanjutnya pada 2022, rincian kasus Hepatitis B reaktif pada Januari sebanyak 13 dari 677 sasaran yang diperiksa
Pada Februari 2022 turun menjadi 7 kasus dari total 464 sasaran yang diperiksa. Sedangkan saat Maret 2022 ada 8 kasus dari 697 sasaran. (Dsy/Zhd/RSB)