catatan ; foto dua
Guru SDN Emil Baru, Kecamatan Mentewe Ajie Purnomo dengan siswanya yang bermalam di masjid. ( foto/ RSB -01 ).
Kadiskominfo Ardiansyah ketika berbincang dengan Kepala Desa Emil Baru Bahruddin. ( foto/RSB-01 )
BEBERAPA anak kecil berlarian di dalam Masjid Al Azhar Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu. Ditemani sang guru Ajie Purnomo, mereka nampak begitu gembira, sementara di beberapa sudut ruangan terdapat bantal dan guling.
” Ayo anak-anak jangan berlarian, ayo sudah -sudah,” kata Aje Purnomo menegur siswanya ketika menjamu Kadiskominfo SP Tanah Bumbu Ardiansyah dan Direktur Radio Swara Bersujud ( RSB ) Tanah Bumbu Sukriansyah, Sabtu ( 5/11/2022 ) malam.
Dan perlu diketahui, desa ini merupakan binaan BPBD kabupaten Tanah Bumbu, untuk Satu Desa Satu Masjid.
Kehadiran Ardiansyah di masjid ini, hanya kebetulan. Masalahnya, hanya ingin numpang ke kamar mandi saja, kebetulan menuju pulang dari Kandangan ( HSS ) ke Tanah Bumbu.
Namun, ketika ingin balik Tanah Bumbu, dia bertemu dengan dua orang mahasiswi IAIN Antasari Banjarmasin — yang kebetulan ada di halaman masjid — dan mengatakan, di masjid ini ada kegiatan Satu Desa Satu Masjid, yang merupakan program dari Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar.
Kepada Ardiansyah, Ajie Purnomo menjelaskan, kegiatan ini baru full dilaksanakan selama dua hari ini.
” Sebelumnya, mereka hanya berada di masjid sampai tengah malam, setelah itu pulang ke rumah masing-masing, dengan alasan takut,” ungkap Ajie.
Ajie sendiri bukanlah seorang ustadz ataupun tokoh agama di kampungnya. Ayah tiga orang anak itu hanyalah seorang guru. Di SDN Emil Baru, Ajie hanyalah guru olahraga.
Namun karena keinginan nya yang kuat untuk mensukseskan program Bupati Zairullah, dia bersedia bermalam di masjid bersama sembilan orang muridnya.
Kegiatan yang mereka lakukan membaca Al Qur’an dan surah -surah pendek lainnya. ” Sekarang mereka tidak takut lagi bermalam di masjid,” jelas Ajie.
Agar siswa betah, Ajie ngutang dulu Indomie atau sejenisnya di warung pojok yang ada di dekat masjid untuk diberikan kepada siswa sebagai cemilan. Selanjutnya, kepala desa yang bayar nantinya.
Mereka yang mau bermalam di masjid, kata Ajie, tentu ada penilaian berbeda dengan siswa yang tidak bermalam di masjid.
tapi ” Ada penilaian sendiri dari sekolah,” ujar Ajie Purnomo.
Sementara itu, Kepala Desa Emil Baru Bahruddin yang datang kemudian ke Masjid Al Azhar mengungkapkan, sejak program Satu Desa Satu Masjid digulirkan sebenarnya sudah ada anak-anak yang datang ke masjid.
Hanya saja, mereka cuma bertahan sampai tengah malam, setelah itu pulang. Kondisi demikian tidak dilaporkan Bahruddin kepada pihak berkompeten memantau kegiatan ini.
Program yang digagas Bupati Zairullah, menurut Bahruddin, sangat bagus untuk melahirkan generasi muda yang cinta masjid dan Alquran .
Dengan demikian, program seperti ini hendaknya ke depan terus dilanjutkan, meski nantinya Zairullah tidak menjabat Bupati Tanah Bumbu lagi.
” Yang pasti, program Pak Bupati harus dilanjutkan, karena ini mengajak kepada kebaikan,” ungkapnya.
Bagi Ardiansyah, kehadiran di Mentewe, mupakan kenangan tersendiri baginya, karena pernah menjadi camat di daerah ini pada 2008- 2009 silam.
Karena malam sudah larut, Ardiansyah kemudian melanjutkan perjalanan ke Batulicin, dan meninggalkan Masjid Al Azhar, setelah hampir satu jam berbincang dengan Ajie Purnomo dan kepala desa setempat.
Penulis : RSB -01
Editor : Desy Aulia Asran