BATULICIN, RSB – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Tanah Bumbu ke-19, Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporpar) menggelar kembali Lomba Kreasi Barang Bekas.
Kepala Disbudporpar Tanah Bumbu, Hamaluddin Taher melalui Kabid Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Eddy Sukhrawardi kepada Kru RSB saat diwawancarai pada Rabu (30/3/2022) mengatakan, tingkat kreativitas masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu mulai berkembang dan lebih maju.
Hal ini terlihat dari ajang lomba kreasi barang bekas, dimana daya kreativitas dari tahun ke tahun terlihat semakin lama semakin berkualitas baik itu dari segi properti atau bahan-bahan yang mereka gunakan.
Baca juga Wabup Tanbu Berharap Lomba Kreasi Barang Bekas Bisa Menjadi Aset Daerah
Demi memberikan hasil yang memuaskan, peserta juga memperlihatkan tampilan yang cantik dari karyanya, bahkan dari segi kuantitasnya semakin tahun juga mengalami peningkatan.
Menurutnya, dengan diselenggarakannya kegiatan lomba itu dapat dijadikan indikator-indikator yang bagus bagi peningkatan daya kreativitas masyarakat.
Kali ini, lomba kreasi barang bekas terdapat dua kategori yakni kategori umum atau kelompok dan kategori perorangan atau individu.
Setelah melakukan pembukaan pendaftaran lomba kreasi barang bekas, terlihat peserta yang mengikuti lomba kreasi barang bekas lebih banyak pada kategori perorangan individu.
Artinya, saat ini daya kreativitas masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu sudah mulai mengalami peningkatan yang cukup bagus karena produk karya dari barang bekas bisa lebih banyak dan lebih bervariasi.
Baca juga Disbudporpar Harapkan Duta Wisata dan Putra Putri Tenun Mampu Ekspose Potensi Daerah
Secara persentase yang disampaikan oleh Kepala Disbudporpar Hamaluddin Taher yang diwakilkan oleh Eddy Sukhrawardi menyebutkan peserta pada kategori perorangan kurang lebih mencapai angka 80% hingga 90%.
Dengan adanya kegiatan itu, Eddy berharap semakin banyak orang yang mampu memanfaatkan barang bekas, sehingga semakin besar manfaatnya juga bagi masyarakat.
Tentunya juga dapat mengurangi limbah-limbah yang tadinya harus menjadi sampah, tapi justru akan menjadi barang-barang yang bermanfaat dan mungkin bisa saja menjadi barang yang mempunyai nilai jual. (Fdr/Zhd/RSB)