SIMPANG EMPAT, RSB- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Tanah Bumbu menggelar sosialisasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial kedua di Gedung Sekretariat PKK, Kecamatan Simpang Empat pada Selasa (22/2/2022) kemarin.
Kegiatan itu merupakan acara lanjutan dari sosialisasi pertama yang telah dilakukan pada Senin (21/2/2022) yang dihadiri oleh tiga kecamatan yakni Kecamatan Batulicin, Kecamatan Kusan Tengah dan Kecamatan Kusan Hilir.
Kemudian pada sosialisasi tahap kedua ini dihadirkan tiga kecamatan juga yakni dari Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Karang Bintang dan Kecamatan Mantewe.
Baca Juga Dispersip Tanbu Sosialisasikan Kegiatan Budaya Baca
Plt Kepala Dispersip Tanah Bumbu, Muhammad Yusri melalui Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Kegemaran Membaca, Taryono mengatakan dasar pelaksanaan kegiatan sosialisasi itu adalah merupakan program kerja tahun 2022 yang telah dianggarkan sejak tahun 2021.
Tujuan sosialisasi itu juga untuk meningkatkan kualitas masyarakat, kesejahteraan dan meningkatkan minat baca serta literasi masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu.
Oleh karena itu, diharapkan setiap kecamatan, desa maupun kelurahan dapat menciptakan perpustakaan atau pojok baca sehingga bisa memupuk kembali minat baca masyarakat.
Dalam kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan, Wildan Akhyar yang menyampaikan materi tentang arti perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Adapun maksud dari perpustakaan berbasis inklusi sosial yang disampaikan oleh narasumber adalah fungsi dari perpustakaan yang mana saat ini tidak hanya digunakan untuk tempat membaca saja, namun juga bisa digunakan untuk melakukan kegiatan sosial.
Wildan Akhyar juga menambahkan kegiatan sosial yang bisa dilakukan di perpustakaan misalkan menyelenggarakan pelatihan tataboga untuk meningkatkan potensi masyarakat desa.
Tetapi, kegiatan sosial lain juga bisa dilaksanakan juga sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh warga masyarakat di wilayah tertentu.
Selain itu, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa atau yang mewakili, Kepala Bappeda atau yang mewakili, Camat, Kepala Desa, Perangkat Desa dan peserta lainnya dengan jumlah peserta yang berhadir sebanyak kurang lebih empat puluh orang.
Dengan adanya sosialisasi itu, diharapkan dapat meningkatkan wawasan sekaligus potensi masyarakat sehingga bisa memberikan kesejahteraan dan meningkatkan pendapatan masyarakat tersebut. (Fdr/Zhd/RSB)