BPKP Kalsel Lakukan Entry Meeting Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Pemkab Tanah Bumbu 2025 Petugas Damkar Simpang Empat Berhasil Evakuasi Sarang Tawon di Desa Kupang Berkah Jaya Pelayanan Administrasi Kependudukan di Disdukcapil Tanah Bumbu Gratis Mengabdi untuk Desa: Tingkatkan Literasi dan Kesehatan Anak Sabet 18 Piala, Pramuka SMP Negeri 7 Kusan Hilir Raih Juara Umum Logitaga V

Home / Budaya / Mappanre Ri Tasi E

Kamis, 14 April 2022 - 10:11 WIB

Ceremonial Event Budaya Mappanre Ri E Tasi Tahun Ini Dikemas Nuansa Religi

"Mappanre Ri Tasi dilaksanakan sebagai bentuk rasa bersyukur kepada tuhan Yang Masa Esa atas limpahan rezeki melalui Pantai Pagatan yang menjadi sumber utama penghidupan masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai nelayan." - Fawahisah Mahabattan, Ketua Lembaga Ade Ogie.

KUSAN HILIR, RSB- Pembukaan Event Budaya Pesona Mappanre Ri Tasi E kali ini kembali dibuka dengan perubahan nuansa menjadi lebih religi setelah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19.

Ketua Lembaga Ade Ogie Tanah Bumbu, Fawahisah Mahabatan saat dikonfirmasi Kru RSB seusai pembukaan Mappre Ri Tasi E oleh Bupati Tanah Bumbu, membenarkan hal tersebut karena hal ini didukung dengan cita-cita pemerintah daerah untuk mewujudkan Kabupaten Tanah Bumbu menuju Serambi Madinah.

Baca juga Bupati Abah Zairullah Buka Gelaran Mappanre Ri Tasi 2022

Perubahan kegiatan ceremonial pembukaan Event Budaya Mappanre Ri Tasi E ini untuk meluruskan perbedaan persepsi di kalangan masyarakat.

Sebelumnya, telah terjadi pertentangan terkait kegiatan tersebut, sehingga muncul penafsiran yang berbeda arti yakni memaknai Mappanre Ri Tasi E ini dengan memberikan makan kepada laut yang dihubungkan kepercayaan pada agama.

Padahal menurut Pawa, maksud dari Mappanre Ri Tasi E yakni makan bersama di pinggir pantai, tetapi tetap melaksanakan budaya nenek moyang yang dahulu.

Mappanreritasi

Mappanre Ri Tasi diharapkan dapat memberikan ruang untuk mengenalkan kekayaan budaya maritim suku bugis pesisir pantai Pagatan, sebagai potensi pariwisata daerah yang kaya akan nilai etnik dan kearifan lokal.

Dia juga mengatakan, bahwa secara adat, budaya dari nenek moyang tentang kegiatan Mappanre Ri Tasi E ini yakni syukuran di tengah laut masih akan tetap dilakukan karena budaya tidak boleh dihilangkan.

Jadi, dia juga berharap adanya kesadaran serta pengertian dari seluruh masyarakat bahwa kegiatan pesta laut ini adalah budaya, dan budaya sebaiknya tidak boleh dicampuradukkan dengan agama.

Oleh karena itu ditegaskan Pawa di akhir wawancaranya, untuk meluruskan dan mempersatukan pokok persepsi dari berbagai masyarakat dengan dikemas secara umum, dan nanti tetap dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah budaya yang sebelumnya. (Fdr/Zhd/RSB)

Share :

Baca Juga

PolPP Damkar

Dinas PolPP dan Damkar

Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Tanah Bumbu Kerahkan 74 Personil dalam Acara Tabligh Akbar Bersama Guru Udin
Damkar-SatpolPP

Dinas PolPP dan Damkar

Dukung Kesuksesan Event Budaya Pesona Mappanre Ri Tasi Tim Satpol-PP Tanbu Siap Jaga Keamanan dan Ketertiban
Pesta Pantai

Budaya

Puncak Mappanre Ri Tasi E, Bupati Tanah Bumbu Berdoa di Tengah Laut Didampingi Puluhan Kapal
Mappanre Ri Tasi E

Dinas PolPP dan Damkar

Tim Satpol PP Tanbu Gelar Patroli Rutin Selama Perayaan Pesta Rakyat Mappanre Ri Tasi E
Damkar

Budaya

Tim Damkar Tanbu Sediakan Air Wudhu Saat Pembukaan Event Budaya Pesona Mappanre Ri Tasi
Dishub

Dishub

Rancang Konsep Puncak Pesta Pantai, Dishub Larang Pengendara Masuk Area Pantai
museum

Budaya

Bupati Zairullah Resmikan Museum Sejarah Tanah Bumbu
Ust Amri

Disbudporpar

Ustadz Asal Makssar Bakal Isi Tausiyah di Pantai Pagatan